Penderita diabetes utamanya tipe 2 di Indonesia selalu meningkat tiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2008 mencatat sekitar 8,4 juta orang Indonesia menderita diabetes.
Angka ini diperkirakan akan mencapai 21,3 juta orang di tahun 2030. Dan ini menjadikan Indonesia berada para peringkat 4 di dunia untuk penderita diabetes tertinggi setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Diabetes Mellitus (DM) atau lazim disebut Kencing Manis, dan seringkali juga disebut dengan Penyakit Gula. Penyakit ini merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang ada di dunia dengan tingkat penyebaran yang sangat progresif.
Penyakit Diabetes Mellitus terjadi manakala jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebih keadaan normal.
Konsentrasi gula darah dikatakan normal bila dalam keadaan puasa di pagi hari tidak melebihi 100 mg/dL. Sementara seseorang dikatakan mengidap Diabetes Mellitus ketika konsentrasi gula darah dalam keadaan puasa di pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/dL, dan 2 jam setelah makan akan sama atau lebih dari 200 mg/dL.
Gejala penyakit diabetes terjadi secara bertahan dan perlahan-lahan. Gejala awal yang ringan dapat berupa selalu haus, selalu lapar, sering kencing, berkurangnya penglihatan (pandangan menjadi kabur), berat badan turun tanpa sebab yang jelas, dan rasa lesu cepat lelah.
Kemudian dapat juga dirasakan kesemutan atau rasa baal, atau rasa sakit pada tangan dan kaki, kulit kering, gatal-gatal serta infeksi pada kulit, gusi, kandung kencing atau vagina yang berulang dan proses penyembuhan yang lama.
Lama kelamaan seiring dengan bertambah beratnya penyakit, kemungkinan komplikasi kronis yang paling umum adalah stroke, penyakit kardiovaskular yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan komplikasi fatal seperti penyakit jantung koroner, dan penyakit ginjal yang dapat mengakibatkan gagal ginjal dan membutuhkan dialisi atau transplantasi ginjal, kerusakan pada retina mata yang dapat menyebabkan kebutaan, penyakit saraf yang dapat mengakibatkan ulserasi dan amputasi kaki dan tungkai bawah.
Gejala-gelala dan komplikasi kronis tersebut dapat dihindari dengan penanganan yang tepat dan teratur. Karena belum ada cara atau obat untuk menyembuhkan diabetes, maka tujuan dari pengobatan diabetes adalah mengurangi gejala dan mencegah komplikasi, memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi biaya pengobatan.
Faktor-faktor yang memperbesar resiko terjadinya diabetes tipe 2 yakni faktor keturunan, obesitas atau berat badan berlebih, faktor umur berusia 45 tahun atau lebih, dan gaya hidup tidak sehat dan ketidakaktifan fisik.
Walaupun pada sebagian orang resiko terkena diabetes itu lebih besar, pada dasarnya semua orang beresiko terkena diabetes. Mengembangkan dan mempertahankan kebiasaan yang baik dalam hal pola makan dan aktifitas fisik memiliki peran krusial dalam hal pencegahan.
Jika memang keadaan sudah terlambat dan seseorang telah divonis menderita diabetes, maka itu bukan akhir dari segalanya. Walau tidak dapat disembuhkan penyakit diabetes dapat dikendalikan melalui penanganan yang tepat dan disiplin melalui dua hal yakni memantau kadar glukosa darah secara rutin dan mandiri, dan memilih serta disiplin menerapkan konsumsi sarang semut
yang tepat.
yang tepat.
@
Tagged @ diabetes
Tagged @ sarang semut
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten